LITERATURE REVIEW JURNAL 20
Pendahuluan
Dalam tugas kali ini penulis ditugaskan membuat kesimpulan dari 20 penelitian kajian Semiotika sebuah karya lukisan dari berbagai makalah. Kajian yang dibuat oleh mahasiswa/i yang diambil dari web-web jurnal . Dimana kajian tersebut diulas dengan menganalisis bagaimana kajian itu dibuat dengan teori-teori dari para tokoh-tokoh Semiotika seperti Charles Sanders Peirce, Ferdinand de Saussure dan Roland Barthes. Dalam penugasan ini penulis banyak mendapat pengetahuan lebih banyak lagi mengenai kajian Semiotika yang berguna untuk mempelajari mata kuliah Kajian Seni Rupa dan Desain.
1. Semiotika Visual Karya Lukisan Pengidap Skizofrenia.
Oleh : William Darman, Syaril Ramadhan
Penyakit Skizofrenia merupakan penyakit jiwa yang sangat serius, dikarenakan Skizofrenia ini mampu membuat seseorang menjadi pribadi yang yang sangat berbeda dan akan sangat sulit sekali untuk disembuhkan jika dibiarkan begitu saja, karena dapat menyebabkan penderitanya mempunyai keinginan untuk bunuh diri.
Salah satu pelukis yang mengidap penyakit Skizofrenia adalah Derek Bayes dengan salah satu karyanya yang berjudul " Labirin ". Dalam analisis lukisan tersebut menggunakan pendekatan Semiotika dengan menggunakan metode signifiant ( penanda ) dan Signifie ( petanda ) dari Ferdinand de Saussure. Karena menurut saya pendekatan ini sangat pas sekali dalam menilai suatu visual. Penanda dari lukisan tsb banyaknya figur anak pada background, dibelakang gambar anak yang gambar anak yang sedang termenung atau menyendiri. Sedangkan pertanda dari lukisan tersebut, menggambarkan seorang yang memiliki kelainan skizofrenia yang menjadi pribadi tertutup dan introvert tidak memiliki banyak teman.
2. Analisis Semioka Peirce pada lukisan wanita dan kaktus " perempuan yang meminang batu " Karya Citra Saswita oleh Ripase Nostanta Br. purba.
Lukisan " perempuan yang meminang batu " memiliki pendekatan analisis data dengan metode pengumpulan data dan teori dari Charles yang terkenal dengan teori triangle of meaning, dimana : Obyek : Batu yang keras dan berat.
Tanda : Batu.
Interpretan : Sifat keras kepala, menyakitkan.
3. Esensi bentuk topeng pada lukisan Dyan Anggraeni dalam perspektif Semiotika oleh : Fasmaqullah.
Lukisan Dyan Anggraeni memiliki cara dalam mengembangkan gagasan budaya topeng ke dalam sebuah karya lukis. Dyan Anggraeni menggabungkan visual fenomena yang ada di sekitar, rasa dan budaya Indonesia dalam menciptakan karyanya.
Lukisan ini memiliki teori Semiotika Charles Sanders Peirce seperti : Objek, Tanda, dan Interpretan.
Obyek : Ekspresi topeng atau mimik topeng.
Tanda : Esensi topeng, identitas topeng.
Interpretan : Kebudayaan topeng-topeng indonesia.
4. Makna mitos aspek spiritual lukisan babi adu ayam dan barongsai karya I Nyoman Sukan ( Semiotika Roland Barthers )
Oleh Nida Fauziah, Muhamad Lutfie Agustin
Makna mitos aspek spiritual lukisan adu ayam dan barongsai adalah makhluk gaib bhuta kala pada tradisi adu ayam yang dapat memberikan energi negatif pada manusia sehingga jika manusia terpengaruh oleh bhuta kala maka manusia tersebut akan berbuat keburukan, sehingga masyarakat melakukan tradisi adu ayam.
Lukisan tersebut memiliki teori Roland Barthes yang memiliki konsep denotasi dan konotasi.
Pendekatan analisis penelitian
• Denotasi : penanda ( beberapa orang )
petanda ( tradisi adu ayam sebagai pengusir makhluk gaib )
• Konotasi : Mitos/ Kepercayaan.
5. Nilai-nilai pendidikan karakter pada makna lukisan Petruk dadi Ratu karya Subandi Giyanto
Oleh Hanung Bramantyo Yuniawan dan Marzuki
Pada lukisan Subamfi banyak menggunakan warna-warna terang dan saling kontras. Lukisan ini menggunakan metode penelitian yang dimulai dari pengalaman yang di ekspresikan dalam cerita suatu lukisan. Dengan teori Charles Sanders Pierce yang terkenal Triangle of Meaning. Pada lukisan tersebut objek digambarkan figur petruk yang memakai pakaian seorang raja berwarna merah, tanda : Petruk menjadi raja, Semar terhalang awan. sementara Interpretan : Pemimpin baru telah berganti namun kondisi negara tidak banyak berubah.
6. Kajian Peranan Lukisan Sebagai Media Kritis di era Revolusi Industri
Teori dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adlaah teori milih Ronald Barthes dan Ferdinan de Saussure yaitu tentang petanda dan penanda serta makna Denotasi dan Konotasi. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan dokumentasi yaitu pengambilan data lukisan yang dipilih dan Kepustakaan sebagai acuan literatur yang digunakan untuk membahas hasil penelitian, salah satu lukisan yang dikaji adalah lukisan yang berjudul “ Sorry “ karya Gungman .Objek lukisan tersebut adalah gambar seorang wisatawan asing yang sedang bermain golf dengam orang yang sedang bersembahyang dan terdapat tulisan “ Sorry “. Tanda Lukisan : Tulisan kata sorry merupakan permintaan maaf wisatawan yang berasal dari wilayah barat akan mudah diterima dan mendapatkan sedikit materi atau uang.
Interpretant: menampilkan situasi dilokasi wisata dimana wisatawan asing sebagai raja dan masyarakat mengalah demi mendapatkan uang sebagai sumber mata pencaharian
7. Kajian Semiotika Pierce pada karya seni lukisan di Sanggar Seni Rupa Simpassri Medan
oleh Vivi Destri Yumieldi, Zulkifli
Seluruh karya lukisan yang diteliti di Sanggar Seni Rupa Simpassri memiliki makna berdasarkan relasi tanda aspek representamen dan lukisan. Lukisan tersebut merepresentasikan objek-objek yang berceritakan filosofi dan budaya atau tradisi suku batak. Lukisan sebanyak 10 lukisan karya seni lukis para pelukis simpassri. Teori yang digunakan adalah teori Charles Pierce. Lukisan-lukisan tersebut merujuk pada suasana dari budaya tradisi batak.
8. Kajian Inkonografi dan Ikonologi Lukisan A. Arifin Malin Deman ll
Oleh Nessya Fitryona
Ikonografi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kata alkon yang berarti gambar dan graphe artinya tulisan. Ikonografi dalam perkembangannya merupakan suatu kajian tentang isi atau miatan semiotik da budaya yang meliputi aspek, politis relijius, fidiofis dan sosial yabg terkait dengan karya seni rupa.
9. Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce Karya lukis Silvie Mahdel " The Garden Of Self Love " oleh Seren Dipity May Putri, Angga Kusuma Dawami
Penelitian menggunakan teori Charles Sanders Peirce yang membagi menjadi 3 embahasan analisis yaitu :
Tanda : Pada lukisan terlihat tangan seseorang yang muncul pada semak-semak taman yang dipenuhi bunga putih yang sedang memeluk atau mendekap diri.
Object : Warna arsiran dan penekanan gelap terang pada tangan yang memeluk atau mendekap diri di semak-semak berbunga.
Interpretant : Lukisan yang menggunakan warna-warna sederhana yang memberikan kesan elegan dengan arsiran yang memberikan kesan jarak atau kedalaman pada gambar yang membuatnha terlihat seperti suatu yang nyata yang penuh cinta.
10. Representasi kepemimpinan pada lukisan Prabu udaya
Karya I Ketut Budiaya
Oleh Agus Multazan Dwi Pradita, Nimade ras Amanda gel-gel, Niluh Ramaswati Purnawan
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah paradigma kontruktivis dengan menempatkan pengamatan serta objektivitas untuk menentukan pengamatan serta objektivitas untuk menemukan realitas. Dengan menggunakan teori Charles Sanders Peirce.
Tanda : Gambar lukisan Prabu udayana dengan Siwa Budha.
Object : Prabu udayana muda sedang berguru dengan pendeta agama Hindu untuk mendalami agama Hindu.
Interpretant : Pada zaman kerajaan, tempat suci keberagamaan sering digunakan sebagai tempat seseorang untuk mendalami ilmu keagamaannya untuk menyucikan diri dengan cara bertapa di beberapa gua.
11. Identitas Jawa dalam Bingkai Kolonialisme : Meninjau lukisan Potret diri Raden Saleh Syarif Bustaman Karya Friedrich Carl Albert Schreuei (1840) Oleh Wahyudi Pratama, S.Sn, M.Sn
Dalam kajian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif. Teori yang digunakan teori Ferdinand yang membagi penelitian menjadi 2:
Penanda: Lukisan Figur Raden Saleh yang digambarkan sangat Eropa, terlihat pada busana dan tatanan rambut yang berbeda dengan masyarakat Jawa (Indonesia) Pada saat itu yang kebanyakan menutup dengan tutup kepala.
Petanda: Menggambarkan bagaimana Raden Saleh sangat mengikuti gestur dan elemen Scholar sehingga memunculkan kesan kesejajaran dengan identitas bangsawan atau individu-individu terhormat di Eropa pada saat itu.
12. Mural sebagai media penyampaian pesan sosial bagi masyarakat dalam perspektif Semiotika Charles Sanders Peirce oleh Fenti Mariska Yohana.
Mural adalah cara menggambar atau melukis diatas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen.
Teori kajian yang digunakan adalah menggunakan teori Charles Sanders Peirce yang terbagi menjadi 3:
Tanda : Penggunaan kata-kata atau istilah pada gambar berupa warna yang digunakan pada gambar yang menyertainya. Menggambarkan situasi atau pesan yang terjadi yang ingin disampaikan.
Object : Penggunaan simbol gambar atau kata misal: Dilarang merokok
Interpretant : Penafsiran atau pemaknaan yang memungkinkan yang sesuai dengan fakta atau kenyataan
13. Tinjauan Semiotika dalam lukisan terakhir milik zmarcel Duchamp dan lukisan Guernica milik Picasso oleh Febby Bunga Permata S, Indro Moerdisuroso
Salan kajian ini konsep representasi yang dibangun merupakan konsep yang didasari oleh teori Semiotika Peirce dan Barthes salam karya lukisan yang berjudul "Tum", seperti halnya teori Semiotika dari Peirce yang teorinya menekankan pada logika dan juga filosofi ganda tanda yang ada dimasyarakat, yang biasa disebut " Grand Theory" dalam Semiotika. Proses penalaran ini dikerjakan ini dikerjakan melalui tanda-tanda yang ada dengan adanya. tanda memungkinkan manusia untuk berfikir, berinteraksi dengan orang lain, serta memberi makna.
Sedangkan pada lukisan Guernica milik Picasso yang dibuat dengan tujuan menyampaikan pesan memiliki banyak simbolik, yang bertindak sebagai suatu gerakan ekspresi dalam melawan perang dan kebrutalan. Berkaitan dengan Barthes yang berpendapat bahwa dalam hal ini bentuk representasi terjadi melalui 2 proses yang terpisah tetapi saling berkait.
14. Grafitu sebagai Media Komunikasi Visual (Analisis Semioka Charles Sanders Peirce tentang Pesan Moral dibalik Grafitu Tembok Sekolah di kota Kupang) oleh Yohanes K.N liliweri, Monika wutun.
Grafiti adalah coret-coret, gambar dan tulisan yang di tuliskn pada tembok atau dinding dinding. Karya Grafiti berkisar dari tulisan atau kata-kata sederhana sampai pada lukisan yang memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi.
Metode dan teori kajian ini menggunakan teori Charles Sanders Peirce yang terbagi menjadi 3:
Tanda/sign : Bentuk yang diterima yang merupakan karya seni jalanan atau art street yang menghiasi jalanan.
Object : Karya grafiti di sekolah yang memiliki pesan moral yang dalam
Interpretant: Pesan moral yang tidak hanya sekedar kata-kata atau gambar di tembok sekolah tetapi penanaman nilai moral yang baik sejak dini agar menghasilkan siswa yang berkarakter kuat, tau menghargai pendidikan formal atau mengenali budaya.
15. Analisis Tanda dalam Karya Seni grafis Reza Sastra Wijaya
oleh Mukhlis Patriansah, Reza Sastra Wijaya.
Teori kajian ini menggunakan teori Charles Sanders Peirce yang membagi menjadi 3 yaitu Tanda, Object dan Interpretan. Karya seni yang diulas merupakan karya seni grafis yang dibuat dengan menggunakan teknik cetak cukil hardboard dan dicetak menggunakan metode serigragi diatas kanvas dengan judul " Cara Curang "
Tanda : Papan Catur
Object : Raja berwarna merah dengan membawa pedang ditangannya, Mentri yang berwarna abu-abu, gajah berwarna putih, benteng berwarna putih dan abu-abu, kuda berwarna putih.
interpretant : menggambarkan suatu wilayah kekuasaan salan sistem peperangan kolosal peranan raja, mentri, gajah, kuda dan benteng merupakan elemenpenting dalam meraih kemenangan.
16. Kajian Semiotika makna Simbolik Lukisan Kuda karya Agus TBR
oleh AG. Andi Hismanto, Yan Yan Sunarya, Acep Iwan Saidi
Pendekatan kajian Semiotika ini menggunakan teori Roland Barthes lukisan objek kuda karya Agus TBR memiliki bentuk-bentuk unik dan identik, Teori Roland Barthes mengembangkan Semiotika menjadi 2 tingkatan pertanyaan yaitu tingkat Denotasi dan Konotasi.
Denotasi : lukisan dengan objek kuda putih, gambar P. Diponegoro dengan memakai pakaian berwarna hijau yang sedang menunggang kuda. Terdapat darah di kaki kuda, mayat tentara Belanda, senjata meriam Belanda dan prajurit Diponegoro
Konotasi : Menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia di pimpin P. Diponegoro melawan Belanda sampah titik darah penghabisan.
Mitos : Mitos yang terbentuk pada lukisan adalah peperangan akan selalu menghasilkan penderitaan untuk yang menang atau yang kalah.
Ideologi : Kuda yang ditunggangi oleh P. Diponegoro adalah simbol kekuatan.
17. Semiotika dalam Metode Analisis karya Seni Rupa oleh Pangeran Paitan Yunus, Muhammad Muhaemin .
Kajian penilaian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, penelitian kepustakaan. Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kepustakaan yang dapat berupa buku, catatan atau laporan hasil penelitian. Dengan teori Charles Sanders Peirce.
Tanda : Gambar-gambar patung-patung tokoh besar
Object : kata-kata isyarat
Interpretant : Hubungan kasual ( gejala penyakit ( bercak merah atau campak )
18. Membaca Lukisan Iwayan Arnata melalui kajian Semiotika Charles Sanders Peirce
oleh Ni Wayan Satuanj Pradnya Paramita
Metode yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif yakni jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapai melalui prosedur statistik atau dengan cara kualitifujasu lainnya.
Teori yang digunakan teori Charles Sanders Peirce
Tanda : Budaya Hindu bali
Objek : Garis yang membentuk tanda tambah
Interpretant : Keseimbangan yang menciptakan kebahagiaan.
19. Representasi sosok ibu dalam lukisan abstrak ibu dan anak karya Agung Wiwekaputra Arief Budhiman
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis Semiotika, Teori yang digunakan Charles Sanders Peirce
Objek : Lukisan abstrak ibu dan anak, wanita berambut panjang melingkarkan tangannya seolah sedang menggendong anak.
Tanda : Bentuk dari lukisan abstrak yaitu garis berbentuk lonjong, ada juga setengah lingkaran
interpretant : kedekatan, kasih sayang dan ikatan batik yang sangat kuat diantara keduanya.
20. Kajian Figur anak kecil dalam lukisan Zirwen Hazry. oleh Nessya Fityona , Dwi Mutia Sari, Maltha Kharisma.
Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan teori Roland Barthes
Denotasi : gambar2 anak kecil sedang bermain
Konotasi : menjalin hubungan komunikatif antar 2 amak
Mitos : Adat budaya dalam masyarakat
Comments
Post a Comment